Petro bio kawal SRI Padi

Petro bio kawal SRI Padi
stand Petrobio di panen raya SRI Slaka Luas di Ngawi

Petro Bio Kawal SRI Padi di Geneng Ngawi

on Jumat, 25 Juni 2010





NGAWI (KR) Pemakaian Petro Bio pada SRI padi skala luas di Kabupaten Ngawi dengan areal 600 Hektar, meliputi 30 kelompok tani di dua Desa Kecamatan Gerih dan 4 Desa di Kecamatan Geneng, di panen oleh Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air Kementerian Pertanian RI Ir. Helman Manan bersama Bupati Ngawi dr. H. Harsono Wakil Bupati Ngawi Ir H. Budi Sulistiyono, Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Ir. Wibowo Ekoputro, M.MT, Direktur Pemasaran dan Keuangan PT. Petrokimia Kayaku E.M. Ningsih, Kepala Dep. Pemasaran Ir. Surya Sumantri, dan Area Manager Jatim PT. Petrokimia Kayaku Ir Sutikno, Jumat (25/6) lalu.

Pemakaian Pupuk hayati Petro Bio pada SRI Padi yang sudah di panen menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dalam satu hektar dengan varietas situbagendit produksinya mencapai 11,3 Ton, bila di banding dengan padi tanpa Petro Bio produksinya Cuma 9,5 ton “saya sudah dua tahun pakai petro bio dan selalu panen dengan hasil yang sangat memuaskan, selain itu pemakaian pupuk kimia juga berkurang 50 %” kata Kaseri Ketua Klomtan Margo Tani Geneng Ngawi.

Direktur Pemasaran dan Keuangan E.M. Ningsih mengatakan, Pemakaian Petro Bio mampu meningkatkan produksi rata-rata diatas 20 %. “ini sebagai upaya kami untuk lebih meningkatkan pendapatan petani.

Sementara Kepala Dep. Pemasaran PT Petrokimia Kayaku Ir. Surya Sumantri Mejelaskan, Bahwa Petro Bio mengadung dua MO (Mikro Organisme) penmabat nitrogen, dua MO Pengurai fosfat dan 1 Mo pengurai bahan organik yang unggul dan efektif untuk lahan pertanian. Secara biologis MO yang terkadung dalam Pupuk Hayati Petro Bio dapat mengembalikan kesuburan tanah, merangsang perekembangan dan pertumbuhan akar, dan mempercepat masa panen. sehingga Petro Bio dapat menekan pemakaian pupuk kimia.

Area Manager Jatim PT Petromikia Kayaku Ir Sutikno menerangkan bahwa padi yang di panen saat ini menggunakan Petrobio dan menggunakan Insektisida Montaf 400 SL untuk mengendalikan hama penggerek batang, Apploud 10 WP untuk mengendalikan hama wereng coklat, Starvidor 5 WP racun kontak untuk hama, dan Fungisida Topsin 500 SC sebagai penngendali penyakit.

pupuk hayatin petro bio

on Sabtu, 12 Juni 2010


Petrobio Merupakan pupuk hayati dengan kandungan mikro organisme yang aman bagi lingkungan
yang berfungsi untuk mengefektifkan penyerapan unsur hara dari tanah.
Sehingga tanah secara berangsur – angsur dapat menyediakan kebutuhan unsur hara makro dan mikro
bagi tanaman secara alami.

Manfaat
• untuk pupuk dasar
• untuk pupuk susulan
• meningkatkan / mengembalikan kesuburan tanah secara alami / biologi
• merubah unsur hara yang diperlukan tanaman secara teratur
• merangsang perkembangan dan pertumbuhan akar
• mempercepat masa panen
• meningkatkan hasil panen

Cara Penggunaan & aplikasi
• ditabur / dibenamkan dalam tanah
• tidak dicampur dengan pestisida / waktu nya berdekatan dengan pestisida minimal 3 ( tiga ) hari sebelum / sesudah aplikasi pestisida terutama pestisida butiran ( granule )
• tanaman palawija ( 2 x setahun ) umur 1 ( satu ) minggu dan umur 3 – 4 minggu setelah tanam
• Tanaman buah yaitu awal / akhir musim penghujan ( 2 x / tahun )
• tanaman buah ( drum ) : 100 gram ( 1 sendok makan ) / drum
• tanaman perkebunan 30 – 60 kg / ha
• tanaman palawija 15 – 30 kg / ha

Panen Tebu Hasil Demplot Petrobio

on Jumat, 11 Juni 2010



MAGETAN (KR) PT. Petrokimia Kayaku, Selasa (18/5) lalu melakukan panen raya tebu wilayah persawahan Desa Pingkuk Kecamatan Bendo Kab. Magetan. Selain dihadiri langsung oleh Direktur PT. Petrokimia Kayaku Bapak Ir. Sidi Pranyoto, juga dihadiri Bupati Magetan Bapak Drs. H. Sumantri, MM, Kepala Dinas Kahutanan dan Perkebunan Bapak Ir Tirsan Yusuf, serta Bapak Ir. H. Nasrullah AM Jatim – Bali PT. Petrokimia Kayaku serta Bansar PT Petrokimia Kayaku antara lain Ibu Anik Kusnia, Bapak Sutikno, Bapak Sunarso dan Bapak Surya Sumantri.
Tebu hasil denplot Petro bio yang diterapkan di area sawah milik Bapak Sugeng dengan luas 5 hektar menggunakan varietas Bulu Lawang yang ditanam pada 6 Juli 2009. dan tebu keprasan 3 dengan varietas Bulu Lawang milik Bapak H Muyono seluas 5 Hektar. Tebu tersebut pada awal penanamanya menggunakan Pupuk hayati Petro Bio dengan dosis 50-80 Kg/Ha yang ditunjang dengan spraying mix 5 liter Petrovita dan 250 ml Wokozim perhektar dengan 2 kali penyemprotan, yaitu pada umur 20 hari dan 40 hari. Sedangkan pestisida dan herbisida yang digunakan yaitu Amexson 2,5 lt mix dengan Starmin 1,5 lt/ha.
Agronomis Madiun PT. Petrokimia Kayaku Bapak Ir. Jaya Purnama, pada kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa Keunggulan menggunakan Pupuk Hayati Petro Bio yaitu batang tebu menjadi besar dan ros menjadi banyak, serta ada penambahan berat tebu kurang lebih 200-500 kw/ha. Bila di bandingkan, tebu yang menggunakan Petrobio dalam 4 bulan mencapai tinggi 2,5 m dan tebu tanpa petro bio Cuma 1,6 m “dalam jangka waktu tersebut, pucuk daun masih bisa dimungkinkan untuk tumbuh, tentunya hal ini juga kana menbah rendemen” tambahnya. (agung marsudi)

Petrobio Siap Mendukung Program Sri Di Ngawi




NGAWI (KR) Senin (29/03) telah Petrobio melaksanakan pencanangan tanam program SRI (System of Rice Intensifition) di Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Acara ini merupakan kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi dan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Tirto Tejo Makmur. Ruh daripada program SRI adalah bibit muda (10-15 HST), pupuk organik dan hayati (Petrobio) dan pengaturan air.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Ngawi Bapak H. Harsono dan Kepala Dinas Pertanian Tingkat I dan II Ngawi. Juga diikuti oleh 30 kelompok tani dengan lahan seluas 600 hektar berlokasi di Kecamatan Gerih dan Kecamatan Geneng, kabupaten Ngawi.
Pada kesempatan ini, ketua kelompok GP3A Tirto Tejo Makmur Bapak Kaslar Broto Siswoyo menyampaikan bahwa masyarakat sebaiknya mulai mengenal dan beralih menggunakan pupuk organik dan hayati Petrobio karena dapat mengatasi lahan yang kritis dan menunjang peningkatan produksi serta sebagai antisipasi ketergantungan pada pupuk berbahan kimia tinggi. Dan pupuk Petrobio ini kini sudah mulai dijual di kios-kios sehingga mudah untuk mendapatkannya.
Sedangkan Bapak Paulus dari PT Petrokimia Kayaku mengatakan ada 3 komponen atau komposisi pemupukan yang perlu diaplikasikan, yaitu:
1. Pupuk organik (Petroganik)
2. Pupuk kimiawi (Urea, ZA, SP-36, Phonska)
3. Pupuk hayati atau biologi/microorganisme (Petrobio)
Dosis pemakaian yang dianjurkan untuk penggunaan pupuk Petrobio, untuk 1 hektar lahan tanam cukup dengan 30-40 kg, dengan 2 kali aplikasi yaitu 0-7 hari Hari setelah tanam dan 28 hari setelah tanam.
Dari pengalaman Bapak Sugeng yang telah melakukan uji coba tanam di desa Keniten kecamatan Geneng Ngawi, hasil panen mencapai 12.760 kg gabah . Masyarakat, khususnya Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) sangat antusias dengan adanya program baru ini dan menyambut gembira serta ingin mengaplikasikan teknologi Petrobio ini dengan harapan panen yang akan datang akan memberikan hasil yang melimpah. (Yoko/Lis)

Label

Diberdayakan oleh Blogger.